Pentingnya Bisnis Model dalam menjalankan perusahaan harus kita pahami sebagai pengusaha, baik ketika memulai bisnis maupun ketika sedang menjalankan bisnis. terlepas anda adalah Startup, UMKM, maupun Perusahaan Kelas menengah dan atas.
Istilah Bisnis Model telah mendapatkan popularitas yang luar biasa dalam dekade terakhir sebagai salah satu cara paling penting sebagai inovasi bisnis dan strategi bisnis.
Kebanyakan orang masih menganggap Bisnis Model hanya sebagai rencana perusahaan untuk menghasilkan uang. Mungkin 80 hingga 90% orang berpikir seperti itu. Pada Artikel ini saya akan menunjukkan kepada Anda bahwa Bisnis Model tidak hanya sekedar menghasilkan uang. Bahkan lebih dari itu.
Sebuah Bisnis Model yang efisien jauh lebih komprehensif dan lebih dalam membutuhkan identifikasi :
Bisnis Model lebih dari hanya sekadar membuat strategi bagaimana cara perusahaan menghasilkan uang, melainkan bisnis model adalah tentang…….
Bagaimana perusahaan anda dapat menciptakan dan memberikan nilai kepada konsumen
Bagian lain dari Bisnis Model mencakup kegiatan atau aktivitas di belakang panggung (BACKSTAGE) yang terkait dengan produksi seperti:
Dan ada bagian kedua yang melibatkan aktivitas penting lainnya di panggung depan (STAGE) saat menjual produk:
Inilah kedua sisi dari Bisnis Model pada perusahaan. Bagian yang menghadapi pelanggan yang merupakan bagian kanan pada Bisnis Model Canvas adalah panggung depan (STAGE) dan bagian belakang tirai yang merupakan bagian kiri pada Bisnis Model Canvas adalah belakang panggung (BACKSTAGE).
Seringkali, kita hanya melihat strategi dari sebuah bisnis hanya dari apa yang “terlihat” oleh kita, padahal masih ada banyak inovasi dan aktivitas yang terjadi dan tidak kita sadari.
Inti dari Bisnis Model adalah mendefinisikan atau membuat cara perusahaan bisnis anda memberikan nilai(value) kepada pelanggan, membujuk pelanggan untuk membayar atau membeli nilai(value) dari poduk & jasa yang anda jual, dan mengubah pembayaran tersebut menjadi keuntungan atau pendapatan bagi perusahaan
Dengan kata lain sebagai pebisnis anda harus bisa memahami :
Oleh karena itu, bisnis apa pun sangat ketergantungan pada Bisnis Model yang dirancang dengan baik dan bijaksana. Bisnis Model haruslah mencakup semua aspek diatas sehingga perusahaan anda berdiri di atas dasar yang kuat.
Lalu apa saja dasar dasarnya? Jadi mari kita mulai ! agar anda lebih memahami Pentingnya Bisnis Model dalam menjalankan perusahaan
Ada tiga komponen kunci utama dalam Bisnis Model :
Hal ini menunjukkan bahwa Bisnis Model tidak berputar hanya di sekitar uang. Ini berkisar pada nilai (value).
Definisi Bisnis Model ini dibuat oleh Konsultan Swiss Alexander Osterwalder sebagai hasil dari tesis PhD-nya, berjudul The Business Model Ontology, di mana ia meneliti definisi Bisnis Model yang berbeda untuk membuat satu definisi.
Dokumen inilah yang kemudian melahirkan alat Business Model Canvas yang populer.
Untuk lebih memahami cara kerja Bisnis Model, mari kita lihat sebuah contoh.
Jika kita melihat industri berita di abad ke-20, bagaimana tiga komponen utama Bisnis Model bekerja ?
Sekarang, bagaimana dengan di abad ke-21 ? Bagaimana tampilan industri berita hari ini?
Ini adalah tiga pilar yang sama persis, menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Tapi ketiganya dilakukan dengan cara yang berbeda saat ini.
Jadi, prosesnya masih sama, tetapi jelas telah diperbaharui dan diinovasi dengan cara yang berbeda agar sesuai dengan teknologi abad ke-21.
Satu contoh lagi pada toko kelontong dari abad ke-20
Hari ini, di abad ke-21, sekali lagi, prosesnya masih sama, tetapi dilakukan dengan cara yang berbeda. Jadi perusahaan seperti HelloFresh dan Deliveroo cukup banyak merevolusi cara kita mendapatkan bahan makanan dan cara kita makan.
Jadi sekali lagi, prosesnya masih sama, menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai, tetapi kita dapat berinovasi dalam cara melakukannya.
Begitulah cara kerja inovasi Bisnis Model. Jadi sekali lagi, untuk benar-benar menekankan, Kesemua ini adalah tentang Nilai (Value). Ini bukan tentang uang, ini tentang Nilai.
Bisnis Model adalah rencana tingkat tinggi tentang bagaimana perusahaan Anda menjual dan beroperasi.
Dalam praktiknya, ini mencakup aspek dasar dari setiap bisnis seperti :
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi produk dan/atau layanan yang akan dijual, serta kepada siapa produk itu akan ditawarkan, sambil mengantisipasi biaya yang terlibat dalam seluruh proses produksi dan penjualan, dalam mengejar tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut guru manajemen Peter Drucker,
Bisnis Model seharusnya menjawab Siapa Sebenarnya Konsumen Anda, Nilai apa yang dapat Anda Ciptakan/Tambahkan untuk pelanggan dan Bagaimana Anda dapat melakukannya dengan biaya yang wajar.
Peter Drucker
Bisnis Model adalah alat penting dalam dunia korporat saat ini.
Sebagian besar berpikir bahwa Bisnis Model adalah hal yang sama dengan model pendapatan.
Model pendapatan menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan uang melalui berbagai aliran pendapatannya dan itu bukan Bisnis Modelnya.
Model pendapatan adalah bagian dari Bisnis Model, tetapi bukan semuanya. Ada lebih banyak lagi jenis Bisnis Model dan itulah yang akan kita bahas selanjutnya.
Ketika datang ke pemodelan bisnis, persamaan berikut ini sangat penting:
Nilai yang Diciptakan > Nilai yang Diambil > Biaya Pengiriman
Kita harus menciptakan lebih banyak nilai daripada yang kita tangkap dan kita harus menangkap lebih banyak nilai daripada biaya yang dikeluarkan untuk memberikan nilai itu. Bisnis Model akan berkelanjutan dan bertahan hanya jika formula ini bisa dijalankan dengan baik dan benar.
Untuk membuat Bisnis Model yang berkelanjutan, Anda perlu bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
Yang menarik adalah ketika kita melihat inovasi Bisnis Model, kita bisa berinovasi di setiap ketiga aspek tersebut.
Bisnis Model memiliki komponen yang terkait dengan:
Meskipun Bisnis Model secara konseptual memiliki tiga komponen utama diatas, kanvas Bisnis Model, yang merupakan alat paling populer untuk pemodelan bisnis, memiliki pendekatan yang lebih rinci berdasarkan 9 blok konstruksi.
ke – 9 blok konstruksi tersebut adalah:
Proses yang dikenal sebagai pemodelan bisnis atau desain Bisnis Model pada dasarnya memiliki dua bagian:
Pengembangan Bisnis Model dapat lebih baik dicapai dengan menggunakan kanvas Bisnis Model. Ada perintah khusus untuk mengembangkan Bisnis Model menggunakan kanvas.
Bisnis Model haruslah terlebih dahulu mendekati keinginan bisnis. Apakah pelanggan menginginkannya? Bisakah kita membuat ini?
Kedua, Anda harus mendekati kelayakan bisnis. Bisakah kita mengoperasionalkan ini? Bisakah kita mengirimkan ini?
Dan terakhir, Anda perlu membuktikan kelayakan ekonomi bisnis. Bisakah kita menangkap keuntungan?
Ketiga hal ini sudah menjadi bagian dari proses validasi, yang merupakan bagian kedua dari proses pengembangan Bisnis Model.
Anda perlu berasumsi bahwa setiap bagian dari Bisnis Model Anda adalah barulah sekedar hipotesis yang perlu divalidasi.
Satu-satunya cara untuk memvalidasi Bisnis Model Anda adalah dengan menguji asumsi Anda. Pendekatan yang lebih detil untuk siklus pengujian Bisnis Model dapat dilihat di bawah ini.
Hanya setelah Anda menguji setiap strategi untuk setiap blok konstruksi pada Bisnis Model, barulah Anda dapat memiliki Bisnis Model yang sukses teruji.
Cara terbaik untuk mempraktikkan proses pengembangan Bisnis Model adalah dengan mengumpulkan orang-orang dari berbagai keahlian ke dalam Workshop visual.
Pengembangan Bisnis Model melibatkan penggunaan alat visual, seperti Bisnis Model Canvas yang berfungsi sebagai bahasa umum di antara peserta.
Bisnis Model yang terbaru akan muncul atau berubah berdasarkan pergeseran teknologi dan akibatnya dalam perilaku pelanggan.
Teknologi baru memaksa kita untuk mengalami hal-hal dengan cara yang benar-benar baru. Dari kepemilikan mobil hingga aplikasi mobilitas, dari pendidikan dalam kelas hingga pendidikan online, dari mal jam komersial hingga belanja online 24/7.
Kebutuhan pelanggan masih sama, tetapi perilaku mereka telah berubah. Jadi pertanyaan yang perlu Anda buat adalah Bagaimana bisnis saya Menambah Nilai di era konsumsi baru?
Contoh Bisnis Model yang baik dapat dilihat di Bisnis Model Canvas Netflix
Ada berbagai cara untuk menganalisa dan menilai Bisnis Model. Pendekatan yang sangat umum adalah menggunakan Analisis SWOT untuk memahami Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats).
Untuk bisa menganalisa Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) maka kita akan membutuhkan Business Environment Map (Peta Lingkungan Bisnis) yang terdiri dari 4 komponen utama :
Ke empat area ini mengelilingi Bisnis Model Canvas karena mempengaruhi jenis Bisnis Model yang akan dirancang.
Tidak seperti pada blok Bisnis Model Canvas di mana Anda memiliki kontrol penuh, Business Environment Map (Peta Lingkungan Bisnis) merupakan kekuatan eksternal yang membatasi Pengembangan pada Bisnis Model yang harus Anda tangani.
Lalu Bagaimana kita Menilai nya ? Sederhananya seperti ini :
Bisnis Model ada banyak macamnya dengan jenis bisnis yang dikembangkan. Beberapa yang paling umum adalah:
Tidak ada yang namanya Bisnis Model terbaik. Ada banyak kasus perusahaan yang sukses dalam berbagai jenis Bisnis Model.
Tetapi Bisnis Model yang menggunakan model pendapatan berulang seperti langganan atau SaaS atau yang menggunakan efek jaringan seperti marketplace dan platform adalah pendukung bisnis yang paling sukses.
Bisnis model secara tertulis dan Visual tentu saja bisa ditiru, tetapi…..belum tentu dan tidaklah mudah bisa sama dalam mengimplementasikan di perusahaan anda.
Bisnis Model dan Strategi Bisnis bisa di COPY tapi sangatlah sulit untuk di PASTE….ini adalah 2 hal yang berbeda. Dibutuhkan Kompetensi yang tinggi dalam mengimplementasikan Bisnis Model agar perusahaan berjalan sesuai dengan Bisnis Model.
Bisni Model yang sudah disusun dengan baik saja masih memiliki kemungkinan untuk GAGAL dalam Actionnya.
Belum lagi Bisnis Model itu harus terus menerus diperbaharui dikarenakan perubahan yang juga terjadi pada Business Environment Map.
Bisnis Model tidak dapat dipatenkan tetapi teknologi yang pendukungnya bisa dipatenkan. Tapi hal ini juga menjadi semakin sulit karena teknologi menjadi semakin mudah diakses dan beragam.
Tanyakan saja pada diri sendiri: Bisakah Bisnis Model Google dipatenkan? Bisakah Bisnis Model Netflix dipatenkan? Bisakah Bisnis Model Facebook dipatenkan? Bisakah Bisnis Model Amazon dipatenkan?
Tidak, tidak bisa. Tetapi alasan Anda tidak membuat Facebook versi lain dengan membuat perusahaan lain dengan Bisnis Model yang sama adalah karena betapa sulitnya menciptakan teknologi serupa atau menjalankan strategi serupa.
Anda tidak dapat melisensikan Bisnis Model, tetapi Anda dapat melisensikan merek, sistem proses, dan bagian Bisnis Model lainnya.
Lisensi biasanya dilakukan dalam bentuk waralaba. Perusahaan seperti McDonald’s, Subway, dan Pizza Hut semuanya menggunakan Bisnis Model waralaba.
Sebagai aturan umum, Bisnis Model sering kali mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan penciptaan, produksi, dan penjualan produk atau layanan, informasi tentang target kosnumen dan distribusi produk, serta apa menjadi sumber pendapatan perusahaan, yaitu, bagaimana konsumen akan membayar barang tersebut.
Bagaimanapun, ini adalah “resep” yang harus diikuti oleh tim proyek.
Resep ini biasanya dimulai dengan proposisi nilai (Value Propositions) – deskripsi produk dan/atau layanan yang akan ditawarkan, dengan menunjukkan apa yang membedakan produk & Jasa anda dari pesaing lain di pasar.
Selain itu, Bisnis Model berisi biaya yang ditimbulkan, sumber pembiayaan, definisi target konsumen dan strategi pemasaran untuk mencapainya, proyeksi pendapatan dan pengeluaran, analisis pesaing secara singkat dan deskripsi kemungkinan peluang kemitraan yang bisa diajak kerja sama.
Oleh karena itu, tujuan utama dari Bisnis Model adalah untuk memungkinkan perusahaan memberikan Nilai (Value) kepada pelanggan dengan biaya yang berkelanjutan.
Karena Bisnis Model mampu menganalisis semua detail perusahaan bahkan sebelum di implementasikan di perusahaan, kemungkinan bahwa pencapaian tujuan ini gagal sangatlah kecil.
Anda bisa mendownload Template Bisnis Model Canvas dengan Klik Tombol dibawah ini :
Bisnis Model penting karena memungkinkan Anda membuat strategi dan inovasi bisnis dengan cara yang lebih holistik, melampaui model pendapatan maupuninovasi teknologi.
Tentunya masih banyak lagi Bisnis Model selain yang di atas. Dan, ketika tuntutan pasar berubah, Bisnis Model – Bisnis Model baru diciptakan.
Selain itu, perlu diingat bahwa sebagian besar perusahaan saat ini tidak beroperasi di bawah satu Bisnis Model. Sangat umum untuk melihat perusahaan menggunakan kombinasi beberapa Bisnis Model sekaligus.
Bisnis Model yang Anda pilih tergantung pada kebutuhan perusahaan Anda dan nilai yang ingin Anda ciptakan untuk pemangku kepentingan yang terlibat, terutama untuk target pelanggan Anda.
Terakhir, jangan lupa bahwa bisnis apa pun, tidak peduli seberapa sukses dan mapannya di pasar, perlu meninjau kembali dan memperbaharui Bisnis Model dan strategi bisnisnya untuk memahami dan bersiap menghadapi perubahan dan tren.
Kegagalan dalam penilaian ini dapat mengancam masa depan perusahaan dan investornya.
Bila anda membutuhkan Konsultasi Bisnis Model silahkan Klik Link ini atau anda sekarang sedang membutuhkan Jasa dalam Mendesain Bisnis Model yang tepat bagi perusahaan anda silahkan klik link ini